Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 7 Gapai Cita-cita
Bahasa Indonesia · Bab 7 Gapai Cita-cita
Dewaki Kramadibrata Dewi Indrawati Didik Durianto

24/08/2021 14:51:04

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Gapai Cita-Cita

115

Pelajaran

Gapai Cita-Cita

7

Pada

Pelajaran Ketujuh

ini, kamu akan belajar perihal mengemukakan kembali berita

yang didengar/ditonton melalui televisi/radio, menulis teks berita secara singkat, padat, dan

jelas, menjelaskan tema dan latar novel remaja (asli atau terjemahan) yang dibacakan,

menjelaskan alur novel remaja (asli atau terjemahan) yang dibacakan. Kompetensi-

kompetensi pada pelajaran ini kamu pelajari dengan tahapan memahami uraian materi,

mengerjakan latihan, dan uji kompetensi. Kamu akan mengerjakan tugas individu dan

kelompok, di sekolah maupun di rumah. Kamu pasti memiliki cita-cita. Salah satu cara

menggapai harapan itu adalah belajar dengan giat. Karena itu, laksanakan tiap kegiatan

keterampilan berbahasa dengan sungguh-sungguh.

A

Mengemukakan Kembali Berita yang Didengar/

Ditonton Melalui Radio/Televisi

Tujuan pembelajaran:

Setelah mempelajari materi pada subbab ini, kamu diharapkan dapat mengemukakan kembali berita

yang didengar/ditonton melalui radio/televisi.

Siaran radio dan televisi memudahkan kamu mengetahui informasi dari daerah pelosok

yang susah terjangkau oleh transportasi. Ada beberapa acara televisi, misalnya Horison di

Indosiar, yang meliput keunikan-keunikan kehidupan masyarakat pedalaman. Bagaimana

usaha mereka untuk menjalani hidup sehari-hari? Apa kebiasaan mereka?

Kamu juga bisa membayangkan bagaimana keseharian anak-anak seusiamu yang hidup

di daerah terpencil. Mereka memiliki semangat untuk belajar. Anak-anak itu harus menempuh

perjalanan berkilometer hanya dengan jalan kaki, naik perahu, naik-turun bukit, untuk bisa

mencapai sekolahan. Itu semua mereka lakukan demi menggapai cita-cita. Bagaimana dengan

kamu yang tinggal di daerah yang sarana transportasinya mudah dan segala fasilitas tersedia?

Apakah kamu giat belajar dan bersemangat untuk meraih cita-cita juga?

Pada materi ini kamu akan memanfaatkan siaran radio dan televisi untuk mengasah

kemampuan menceritakan kembali berita-berita yang memotivasi kamu untuk maju.

116

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas VIII SMP/MTs

Latihan 7.1

Pada pertemuan ini kamu kembali ditantang untuk menyimak berita di radio/televisi

dengan baik. Beranikah kamu menerima tantangan untuk lebih mahir dalam menyimak berita?

Sudah siapkah kamu mendengarkan berita di radio maupun melihat berita televisi dan

mengemukakan kembali di depan anggota kelas? Agar dapat menyimak dengan baik,

pertimbangkan hal-hal berikut.

1.

Konsentrasi. Untuk dapat berkonsentrasi, kamu harus menyadari terlebih dahulu

pentingnya berita yang kamu simak bagi dirimu. Ingat, konsentrasi merupakan syarat

utama dalam menyimak berita. Ini karena, waktu yang kamu gunakan lebih cepat daripada

waktu yang digunakan oleh pembaca berita.

2.

Menelaah materi. Agar dalam menyimak lebih efisien, kamu harus tahu tema berita

yang dibacakan.

3.

Catatlah ide-ide serta materi-materi yang menonjol.

Mintalah salah satu temanmu di kelas untuk membacakan wacana berikut!

Selanjutnya, kerjakan soal-soal yang menyertainya!

Perjuangan Menggapai Cita-cita

Reporter

: Yadi Supyandi

Juru kamera : Damar Galih

Lokasi

: Kofiau, Raja Ampat, Irian Jaya Barat

Penayangan

: 02 Mei 2007 Pukul 12.00 WIB

Beginilah perjuangan siswa sekolah menengah di distrik Kofiau, Kabupaten

Raja Ampat, Irian Jaya Barat, untuk sekolah. Mereka harus naik sampan

menyeberang pulau untuk sampai ke sekolah. Meskipun tinggal di daerah terpencil,

siswa SMP Negeri Kofiau ini sarat prestasi.

Di bidang pelajaran, nilai ujian

nasional mereka tertinggi untuk

Kabupaten Kepulauan Raja Ampat.

Sedangkan di bidang seni, SMP Negeri

Kofiau juara porseni se-Kabupaten Raja

Ampat. Pulau Deer Kofiau terletak

sekitar 50 mil laut dari Sorong, ibu kota

Provinsi Irian Jaya Barat.

Bila menggunakan speed boat

dapat ditempuh dalam waktu sekitar

empat jam perjalanan. Namun, saat

musim angin barat, ketika ketinggian

gelombang laut mencapai belasan meter, pulau ini menjadi terisolasi karena tidak

dapat dicapai melalui laut. SMP Negeri Tiga Distrik Kofiau merupakan jenjang

pendidikan tertinggi di pulau ini.

Sumber:

www.kabarindonesia.com

Gapai Cita-Cita

117

Tugas 7.1

Bila ingin melanjutkan pendidikan ke SMA, para siswa di sini harus pergi ke

Pulau Waigeo, ibu kota Kabupaten Raja Ampat, atau ke Kota Sorong. SMP Negeri

Tiga Kofiau cukup layak. Gedungnya permanen dan teduh oleh pepohonan. Murid

sekolah ini berjumlah 135 orang dengan enam orang guru. Yang masih kurang adalah

fasilitas perpustakaan.

Jumlah buku yang tersedia masih sangat terbatas. Semangat siswa SMP ini

untuk sekolah cukup tinggi. Bahkan, ada siswa yang harus mendayung sampan

selama dua jam perjalanan dari seberang pulau untuk sekolah di sini. Selain

berprestasi di bidang pelajaran, siswa SMP ini juga berprestasi di bidang seni, dengan

meraih juara dalam porseni se-Kabupaten Raja Ampat.

Lihat saja keterampilan mereka dalam membawakan tarian suling tambur ini.

Gerakan yang lincah dengan dipadu keterampilan memainkan alat musik suling dan

tambur membuat penampilan mereka patut dipuji. Tarian suling tambur ini biasanya

ditampilkan sebagai penghormatan untuk tamu yang datang. Selain menari, para

siswa SMP ini juga terampil menyanyikan lagu-lagu daerah setempat.

Para siswa ini memang merupakan anggota vokal grup yang dilatih khusus untuk

mengikuti berbagai festival kesenian daerah. Seni musik dan seni tari merupakan

pelajaran ekstrakulikuler di sekolah ini. Tinggal di daerah terpencil tidak berarti

prestasi ikut tertinggal. Seperti yang telah ditunjukkan oleh para siswa SMP Negeri

Tiga Kofiau ini. Mereka tetap dapat berprestasi guna menggapai cita-cita di masa

depan.

Sumber:

http://news.indosiar.com

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

1.

Transportasi apa yang digunakan oleh siswa di distrik Kofiau untuk menuju ke

tempat sekolah?

2.

Di manakah letak distrik Kofiau?

3.

Terletak di manakah Pulau Door Kofiau?

4.

Fasilitas apa yang masih kurang di SMP tersebut?

5.

Apa saja prestasi SMP Negeri 3 Kofiau?

1.

Salah seorang di antara kamu membacakan bahan berita tersebut di depan anggota

kelas.

2.

Simaklah pembacaan berita tersebut dengan saksama.

3.

Catatlah pokok-pokok informasi di dalam naskah berita itu.

4.

Ungkapkan kembali informasi di dalam naskah berita tersebut dengan bahasamu

sendiri.

118

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas VIII SMP/MTs

Tugas 7.2

1.

Cermati berita di stasiun televisi atau radio yang kamu sukai.

2.

Catatlah pokok-pokok berita yang kamu dengar.

3.

Presentasikan hasil tugasmu ini di depan anggota kelas.

Contoh format laporan:

Penayangan

: 26 Mei 2007 Pukul 17.30 WIB

Sumber

: SCTV

Nama acara

: Liputan 6 P

etang

Pembaca berita : Ariyo Ardi

Berita Pertama

Topik berita

: Setahun Gempa Yogyakarta

Isi Berita

:

1.

Sejumlah korban gempa bumi tidak bersedia menempati rumah dome. Rumah

ini mirip rumah orang Eskimo, tahan gempa, ada loteng sebagai ruang keluarga.

2.

Di sekitar kompleks rumah dome disediakan masjid, gedung TK, pos pengobatan,

dan lain-lain.

3.

Warga tidak nyaman tinggal di rumah dome dan enggan menempati rumah

tersebut.

Kalimat Majemuk

Pada naskah berita berjudul

Perjuangan Menggapai Cita-cita

tersebut terdapat kalimat

berikut.

Meskipun tinggal di daerah terpencil, siswa SMP Negeri Kofiau ini sarat prestasi.

Kalimat tersebut dinamakan kalimat majemuk bertingkat karena terdiri atas dua kalimat

tunggal yang tidak sederajat, yaitu anak kalimat dan induk kalimat. Adapun kalimat majemuk

adalah kalimat yang mempunyai lebih dari satu pola kalimat. Ini berbeda dengan kalimat

tunggal yang hanya memiliki satu pola kalimat.

Ada beberapa jenis kalimat majemuk.

1.

Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang memiliki pola-pola kalimat yang

sama derajatnya.

Contoh:

Guru menjelaskan kalimat tunggal dan majemuk dan siswa memperhatikan

materi tersebut.

2.

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terdiri atas beberapa kalimat tunggal

yang kedudukannya tidak sederajat. Bagian kalimat yang menduduki fungsi lebih tinggi

dinamai induk kalimat, sedangkan fungsi yang lebih rendah disebut anak kalimat.

Situs Bahasa

Gapai Cita-Cita

119

Latihan 7.2

Contoh:

a.

Anak yang berbaju hijau itu

memenangi lomba catur tingkat nasional. (anak kalimat

perluasan subjek)

b.

Kerajinan tangan itu bahannya

terbuat dari benda yang elastis

. (anak kalimat

perluasan predikat)

c.

Dewi menjual

barang untuk membersihkan peranti komputer

. (anak kalimat

perluasan objek)

d.

Tina mengerjakan pekerjaan rumah

setelah sinar matahari meredup

. (anak kalimat

perluasan keterangan waktu)

3.

Kalimat majemuk campuran ialah kalimat majemuk yang sekurang-kurangnya terdiri

atas tiga pola kalimat, yakni terdiri atas dua pola kalimat yang sederajat dan yang lain

bertingkat.

Contoh:

a.

Satu pola utama dan dua pola bawahan

Anak-anak mengumpulkan tugas mendengarkan berita, setelah beberapa minggu

dan didiskusikan oleh anggota kelompok.

b.

Dua pola utama dan satu atau lebih pola bawahan

Pak guru menulis di papan tulis dan meminta para siswa mengerjakan tugas itu,

yang akan dikumpulkan sebagai tugas individu.

1.

Buatlah contoh-contoh kalimat majemuk setara!

2.

Buatlah contoh-contoh kalimat majemuk bertingkat:

a.

anak kalimat perluasan subjek

b.

anak kalimat perluasan predikat

c.

anak kalimat perluasan objek

d.

anak kalimat perluasan keterangan

3.

Buatlah contoh-contoh kalimat majemuk campuran!

B

Menulis Teks Berita secara Singkat, Padat, dan

Jelas

Tujuan pembelajaran:

Setelah mempelajari materi pada subbab ini, kamu diharapkan dapat menulis teks berita secara singkat,

padat, dan jelas.

Apakah kamu gemar membaca berita di koran atau majalah? Asyik bukan membaca

berita-berita tersebut. Dengan membaca berita, kamu tahu semua peristiwa di suatu tempat

dengan lengkap walau tidak terlibat langsung dalam kejadian itu.

120

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas VIII SMP/MTs

Apakah kamu pernah membayangkan bisa juga menulis sebuah berita yang layak dimuat,

di majalah sekolah atau majalah dinding misalnya.

Nah

, dalam pelajaran kali ini kamu tidak

sekadar membayangkan, kamu akan belajar membuat berita.

Berita adalah jalan cerita tentang peristiwa. Artinya, sebuah berita setidaknya mengandung

dua hal, yaitu peristiwa dan jalan ceritanya (kronologi).

Tips menulis berita

Sebelum mempelajari langkah-langkah menulis berita, cermati berita berikut!

Kelas VIII A Juara Umum Lagi

Kelas VIII A SMP Mutiara Bangsa berhasil mempertahankan predikat sebagai

juara umum dalam "Porseni Antarkelas 2007" pada 7-12 Mei. Kelas ini menyisihkan

17 kelas lainnya dan mendominasi kemenangan pada cabang olahraga yang

dipertandingkan.

"Kelas kami bermain cemerlang pada beberapa cabang olahraga, yakni juara I

voli putra dan putri, juara II-III tenis meja putra dan putri, juara I sepak bola, serta

juara umum bulu tangkis. Namun, pada bidang seni kami kalah canggih dibanding

kelas IX," kata Sujoko, Ketua Kelas VIII A sekaligus ketua tim sukses kelas tersebut,

Sabtu (12/5).

Dalam acara penyerahan trofi juara, Bapak Suparman sebagai wali kelas VIII

A menyatakan bangga dan terharu atas kekompakan dan keseriusan siswa didiknya

untuk mempertahankan gelar juara. Ia mengatakan, "Terima kasih anak-anakku.

Keringat dan semangat kalian telah berbuah manis. Selamat atas usaha kalian."

Penyerahan hadiah dan trofi juara secara simbolis dilakukan oleh Bapak Kuria

Effendi, Kepala SMP Mutiara Bangsa. Menurut dia, kegiatan tahunan setiap akhir

semester ini merupakan ajang mengaktualisasi bakat dan prestasi siswa, bukan

sekadar ajang mencari tenar. "Yang terpenting dalam kegiatan ini adalah rasa

kebersamaan antarkelas dan guru serta karyawan," katanya, saat diwawancarai di

sela-sela penutupan "Porseni Antarkelas 2007".

Adapun peringkat kedua diraih oleh kelas IX C dengan komando Dwi Setiadi,

posisi ketiga dicapai kelas VIII F atas kegigihan ketua kelas, Indri Prawesti. Juara

harapan I dan II masing-masing ditempati oleh kelas yang dipimpin Suyanto, kelas

VII C, dan kelas IX A yang dimotori Inggrid Swarti. Selain beberapa cabang olahraga

tersebut, dilombakan juga pembacaan cerpen, musikalisasi puisi, dan pentas teater.

Berdasar berita di atas, kita memiliki gambaran bagaimana cara menulis berita. Adapun

tips atau langkah menulis berita sebagai berikut.

1. Tentukan peristiwa atau kejadian

Berita tersebut mengangkat peristiwa porseni antarkelas tahun 2007.

Dalam menulis berita, kamu juga bisa mengungkapkan pengalaman pribadi maupun

pengalaman orang di sekitarmu. Ingat, dalam menentukan peristiwa, pilihlah kejadian

yang aktual/hangat dan unik.

Gapai Cita-Cita

121

Latihan 7.3

Tugas 7.3

2. Tentukan sumber berita

Sumber berita tersebut ialah ketua kelas dan wali kelas VIII A serta kepala sekolah.

3. Melakukan wawancara untuk mendapatkan fakta, data, dan opini

Kelengkapan fakta sebuah berita apabila memenuhi unsur 5W 1H, yaitu

what

(apa),

who

(siapa),

when

(kapan),

where

(di mana),

why

(mengapa), dan

how

(bagaimana).

Fakta yang ada dalam berita tersebut:

a.

what

(apa)

:

peristiwa yang terjadi adalah lomba pekan olahraga dan seni

(porseni) antarkelas di tahun 2007

b.

who

(siapa)

:

orang-orang yang terlibat dalam peristiwa ini adalah para siswa

tiap kelas, guru pembimbing/wali kelas, dan kepala sekolah

c.

when

(kapan)

:

peristiwa dilakukan pada tanggal 7-12 Mei 2007

d.

where

(di mana)

:

peristiwa terjadi di SMP Mutiara Bangsa

e.

why

(mengapa)

: mengapa terjadi karena merupakan acara tahunan dalam

rangka memberikan wadah positif di akhir semester dan untuk

keakraban.

f.

how

(bagaimana) :

bagaimana peristiwanya terjadi? Lomba berlangsung kom-

petitif baik di bidang olahraga maupun seni

4. Menyusun berita

Berdasarkan data dari sumber-sumber yang telah didapatkan, kamu bisa mulai menulis

teks berita. Gunakan kata atau kalimat sederhana, dan buatlah berita secara singkat,

padat, dan jelas.

Amatilah peristiwa yang ada di lingkungan sekolahmu. Tentukan peristiwa yang

layak dijadikan berita. Pilihlah narasumber yang berkompeten. Kumpulkan data

secukupnya. Lalu, susunlah sebuah berita secara singkat, padat, dan jelas!

Kerjakan tugas berikut secara kelompok!

1. Amatilah peristiwa yang ada di lingkungan tempat tinggalmu. Carilah peristiwa

yang layak diberitakan. Tentukan narasumber yang tepat dan lakukan wawancara

untuk mendapatkan fakta yang komprehensif.

2. Presentasikan hasil pekerjaanmu di depan anggota kelas.

3. Tiap-tiap kelompok melakukan evaluasi atas hasil pekerjaan kelompok lain.

122

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas VIII SMP/MTs

C

Menjelaskan Tema dan Latar Novel Remaja (Asli

atau Terjemahan) yang Dibacakan

Tujuan pembelajaran:

Setelah mempelajari materi pada subbab ini, kamu diharapkan dapat menjelaskan tema dan latar novel

remaja (asli atau terjemahan) yang dibacakan.

Pada

Pelajaran Enam

kamu diminta membaca sebuah novel. Menarikkah novel

tersebut? Apakah kamu terhibur dan bahkan kecanduan untuk selalu membaca novel?

Di samping menganalisis latar, pertemuan ini kamu ditargetkan mampu menjelaskan

tema novel yang akan kamu dengarkan. Adapun pengertian tema merupakan pokok

permasalahan dalam novel.

Berikut disajikan novel yang mengambil tema tentang emansipasi wanita berlatar belakang

kehidupan di sebuah desa dekat pegunungan. Sang tokoh ingin mengenyam pendidikan tinggi

dan berperan untuk memajukan kaumnya.

Bahan simakan

Sundus

Pertama

Embusan angin dari bukit Patiayam itu membuat suasana sore semakin sejuk.

Sawah yang berbentuk terasering terhampar luas membentang. Gemericik air irigasi

menjadikan Desa Kauman semakin tampak landai. Matahari menyepuh belahan

langit dengan cahaya merah yang sangat menawan, menyelipkan senyum sebelum

kembali ke peraduannya, dan seakan berjanji esok akan kembali bila Tuhan masih

menghendaki.

Ketika adzan subuh berkumandang aktivitas kehidupan mulai berjalan, sebagian

besar masyarakat Kauman mengayuh sepedanya menuju ke pabrik-pabrik. Mereka

harus menempuh jarak yang lumayan jauh kira-kira delapan sampai sepuluh kilo-

meter. Pabrik yang mereka tuju pun bermacam-macam, ada yang bekerja di pabrik

rokok, tekstil, industri rumah tangga, dan sebagainya. Kebanyakan dari mereka

adalah perempuan.

Aktivitas yang mereka lakukan hampir dua puluh empat jam bekerja. Dimulai

dari bangun tidur kemudian menyiapkan sarapan untuk suami dan anak-anaknya,

dilanjutkan dengan membersihkan rumah, setelah selesai dengan pekerjaan rumahnya,

mereka lalu bekerja di pabrik sampai sore. Setelah tiba di rumah mereka disibukkan

dengan urusan rumah tangga, memasak untuk makan malam, dan di waktu malam

yang seharusnya digunakan untuk istirahat, terkadang mereka direpotkan dengan

tangisan anaknya yang masih bayi. Praktis dua puluh empat jam tenaga mereka

terforsir. Memang suami mereka juga bekerja, tetapi penghasilan yang diperoleh

Gapai Cita-Cita

123

tidak seberapa, demi untuk mempertahankan hidup yang semakin sulit dan mahal

terpaksa istri harus turun tangan untuk menjaga agar dapur tetap ngebul.

Pada setiap pabrik tempat mereka bekerja selalu tertulis pekerja perempuan

berhak mengajukan cuti haid, cuti hamil, serta cuti melahirkan. Bagi mereka hak

cuti itu hanya tempelan di papan kayu saja. Pernah suatu ketika Yu Tun karena

memang kebiasaan haidnya pada hari pertama merasakan sakit yang teramat sangat

di perutnya, ia mengajukan cuti haid, tetapi oleh madornya tidak diperbolehkan. Cuti

hanya diberikan atau memang atas permintaan seorang pekerja perempuan yang

akan melahirkan, itu pun setelah diperkirakan bahwa masa persalinannya kurang

dua minggu lagi.

Sungguh ironis memang, pekerja perempuan hanya dijadikan sebagai kelompok

bawah saja, walaupun mereka telah mengabdi pada perusahaan tadi belasan tahun,

tetapi tidak ada penghargaan yang mereka terima.

Secara umum Desa Kauman tergolong sebagai desa yang berpenghasilan

menengah, karena memang penduduknya merupakan pekerja giat, juga karena

alamnya begitu subur dan menghasilkan. Arus kemajuan zaman sudah mulai tampak

di Kauman dengan adanya listrik masuk desa. Ketika itu aku kelas dua Sekolah

Dasar, aku perhatikan di kampungku banyak warga yang mencuri arus listrik dengan

cara menyambungkan kabel listrik yang ada di jalan supaya bisa masuk ke rumahnya,

dan hal ini disebabkan karena mereka tidak mampu membayar pemasangan listrik

yang mahal. Selagi tidak diketahui petugas PLN mereka aman, tetapi pernah suatu

ketika Kang Muh tetangga depan rumahku didatangi oleh petugas PLN karena

ketahuan mencuri listrik, akhirnya kabel listrik diputus dan Kang Mus disuruh

membayar uang sebagai ongkos ganti penggunaan listrik.

Dari dahulu hingga sekarang yang sangat menonjol dari Desa Kauman adalah

suasana keagamaannya. Kauman itu sendiri berarti tempat kaum yang beriman.

Sebagai simbol Desa Kauman, tegaklah Masjid Agung yang megah di pusat desa.

Kegiatan keberagamaan sangat semarak, apalagi jika bulan puasa tiba. Ada sekitar

sepuluh pondok pesantren di Kauman, ada pondok yang hanya mengaji dan mengkaji

kitab kuning saja, ada pondok thariqat, dan tidak ketinggalan pula pondok yang

mengajarkan ilmu-ilmu kanuragan yang semuanya bernuansa salaf atau kuno.

Masyarakat Kauman sangat berpegang teguh pada agama dan mereka sangat patuh

dengan segala sesuatu yang difatwakan oleh kyai. Bagi mereka kyai adalah pewaris

pada nabi dan nabi merupakan utusan Tuhan untuk memperbaiki perilaku manusia

di bumi. Tuhan menciptakan segala sesuatu di dunia ini untuk dikelola dan

dimanfaatkan serta dilestarikan oleh manusia. Kyai merupakan suatu gelar atau

simbol yang diberikan oleh masyarakat kepada seseorang, karena dinilai dari segi

ilmunya, sikap dan perbuatannya serta zuhud dan wara'-nya.

Secara rutin kyai tersebut mengajar setiap hari setelah mengimami shalat subuh,

dan isya'. Selain itu, kyai juga banyak dikunjungi oleh masyarakat yang ingin

memperoleh barakah, entah itu berkaitan dengan pekerjaan, kesehatan, dan juga

jodoh. Seolah-olah kyai tersebut mampu mengatasi itu semua. Mungkin jiwa kyai

124

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas VIII SMP/MTs

Tugas 7.4

Latihan 7.4

yang selalu bersih, maka doanya selalu dikabulkan oleh Tuhan. Pada dasarnya kyai

tinggal mengamini keinginan para tamu yang datang. Sebagai contoh, pernah seorang

bertamu ke rumah kyai, ingin menanyakan kira-kira hari apa yang tepat untuk

selamatan karena mau mengkhitankan anaknya. Maka terjadilah dialog antara tamu

dan kyai.

”Pak kyai, yang pertama, saya ke sini niat silaturrahim kepada Pak Kyai

sekeluarga, yang kedua, saya mau minta tolong kira-kira hari apa yang baik untuk

mengkhitankan anak saya?"

”Terima kasih silaturrahimnya, kalau Bapak minta hari yang baik untuk

mengkhitankan anaknya, insya Allah Jumat adalah hari yang baik,” jawab Kyai.

Dengan tercengang si tamu menyahut, ”Maaf Pak, tetapi kalau menunggu Jumat

terlalu lama. Bagaimana kalau hari Senin saja Pak, soalnya pohon pisang di belakang

rumah sudah saya potong untuk selamatan, takutnya kalau menunggu Jumat keburu

busuk Pak.”

”Senin juga hari yang baik Pak,” Pak Kyai tersenyum.

Demi menyenangkan hati tamu tadi akhirnya Pak Kyai mengiyakan apa yang

diinginkan tamu. Cerita ini kuperoleh dari Somad anak Kyai Rasyid yang jadi teman

sekelasku.

Sumber:

Sundus,

karya Istiah Marzuki

Bacalah dalam hati novel tersebut, lalu kerjakan soal-soal berikut!

1. Apakah nama bukit dalam novel tersebut!

2. Apa mata pencaharian sebagian besar penduduk Kauman?

3. Aktivitas para perempuan di sana nyaris 24 jam. Apa saja yang mereka lakukan?

4. Siapakah tokoh dalam novel ini dan bagaimana watak-wataknya?

5. Amanat apa yang bisa kamu petik setelah membaca novel tersebut?

1.

Secara bergiliran, bacalah secara nyaring kutipan novel

Sundus

tersebut!

2.

Dengarkan pembacaan novel tersebut dengan saksama dan konsentrasi tinggi!

3.

Saat mendengarkan pembacaan novel itu, rumuskan tema dan latar kutipan novel

tersebut!

4.

Agar kegiatan mendengarkan ini berjalan sportif, jangan membuka buku dan

membaca novel ini lagi. Kamu hanya mengandalkan kecermatan mendengarkan.

5.

Presentasikan rumusan tema dan latar novel dari kegiatan mendengarkan tersebut

di depan anggota kelas!

6.

Mintalah tanggapan teman-teman dan bapak/ibu guru!

Gapai Cita-Cita

125

D

Mendeskripsikan Alur Novel Remaja (Asli atau

Terjemahan) yang Dibacakan

Tujuan pembelajaran:

Setelah mempelajari materi pada subbab ini, kamu diharapkan dapat mendeskripsikan alur novel

remaja (asli atau terjemahan) yang dibacakan.

Mendeskripsikan alur suatu novel yang dibacakan bukanlah suatu hal yang mudah

dilakukan. Kegiatan tersebut jauh lebih sulit dibandingkan apabila novel tersebut kamu baca

sendiri. Ada tiga kegiatan yang kamu lakukan ketika mendeskripsikan alur novel yang

dibacakan, yaitu mendengarkan, memahami, dan mendeskripsikan alur. Kegiatan tersebut

membutuhkan konsentrasi tinggi sebab dilaksanakan secara bersamaan.

Untuk lebih memantapkan kemampuanmu dalam mendengarkan pembacaan novel,

berikut disajikan bagian kelanjutan novel berjudul Sundus.

Bahan simakan

Sundus

Kedua

Namaku Sundusiyah, orang biasa memanggilku Sundus atau cukup dengan

Dus saja. Terdengar lucu memang. Tetapi apabila sering membaca al-Qur'an, di

dalamnya; orang tahu banyak sekali akan dijumpai kata sundusiyah artinya kurang

lebih adalah "sutera halus". Mungkin orangtuaku berharap supaya aku berperilaku

sehalus sutera. Semoga. Amien.

Aku dilahirkan di sebuah keluarga yang sangat konservatif, teguh memegang

prinsip serta adat yang berlaku, yang menurutku terlalu kaku. Sejak kecil aku dididik

dengan sangat disiplin terutama dalam hal yang berhubungan dengan ibadah,

walaupun aku belum dikenai kewajiban karena memang aku belum mendapat haid.

Orangtuaku pada saat-saat tertentu selalu mengajakku ke musholla di samping

rumah. Belajar mengaji al-Quran setelah shalat Maghrib, kemudian mengaji kitab

kuning seusai sholat Isya'. Sesudah sholat Subuh pun aku diharuskan setor hafalan

surat-surat pendek dan surat-surat penting dalam al-Quran kepada ayahku. Bagiku

beliau adalah sosok ayah sekaligus guru yang sangat keras dalam mendidik serta

mengajar anak-anaknya.

Sekolah Dasar kulalui dengan prestasi yang membanggakan orangtuaku. Aku

selalu berada pada peringkat pertama di kelasku, aku tidak bisa menafikan peran

ibuku yang dengan telaten selalu memberiku minuman suplemen untuk kecerdasan

otak setiap pagi sebelum aku berangkat sekolah. Aku bahkan tidak sempat belajar

karena banyaknya kegiatan harian yang harus kulakukan. Belajar hanya kulakukan

126

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas VIII SMP/MTs

ketika ada pekerjaan rumah dan ujian saja, tetapi walaupun begitu posisi juara selalu

ada di tanganku. Kata guru-guruku aku anak yang cerdas. Memang setiap kali guru

menerangkan, aku dengan saksama mendengarkan dan secara spontan akan bertanya

hingga sering membuat guruku gelagapan. Waktu bermain pun hampir tidak kupunyai,

masa kecilku bisa dibilang kurang bahagia. Sebagai contoh pernah aku bermain

sepulang sekolah dengan beberapa temanku, tidak begitu lama kemudian aku dijemput

oleh nenekku, diajak pulang dengan berbagai alasan: belajarlah, istirahat, dan yang

tidak paling aku sukai adalah membantu memasak. Masih terngiang kata-kata

nenekku "wong wedhok iku balike ning pawon."

Jiwa berontakku sudah mulai muncul ketika aku Sekolah Menengah Tingkat

Pertama. Aku mulai berani memberikan argumen apabila ayahku menyuruhku

untuk berbuat sesuatu dengan nada tekanan. Ayah sering marah-marah karena

aku dianggap sudah mulai membantah, sering aku dibuat menangis, dan buntutnya

aku harus menanggung malu, ketika di sekolah mataku terlihat bengkak, akibat

tangisan semalam sebelum tidur. Memang sudah menjadi kebiasaanku, aku tidak

mau memperlihatkan airmata di depan ayahku, karena aku tidak ingin dibilang

sebagai anak manja dan cengeng, aku lebih memperlihatkan kekokohanku di depan

siapa pun, mungkin ini juga yang menyebabkanku dipilih menjadi ketua OSIS.

Aku semakin percaya diri, berprestasi dan yang paling aku sukai adalah aku jadi

ditakuti oleh semua laki-laki. Anak buahku mayoritas laki-laki dan aku mampu

menjadi leadership. Bangga memang, walaupun begitu ketika aku kembali ke

rumah aku harus bersikap dan bersifat sebagi anak manis yang selalu patuh

terhadap semua yang diinginkan ayahku.

Aku beranjak menjadi gadis remaja, hal ini kusadari ketika aku mulai kedatangan

tamu bulanan pertama. Malam itu seolah-olah ada sesuatu yang mengaduk-aduk

perutku, aku mencoba mengingat apakah aku salah makan seharian sehingga perutku

sakit sekali, sakit yang belum pernah aku rasakan. Aku jungkir balik sendiri, ingin

menjerit tetapi seolah-olah ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokanku.

”Tuhan apakah aku akan mati?” batinku.

Hampir semalaman aku meregang kesakitan tanpa bisa berbuat banyak. Jam

tiga malam ibuku bangun ketika melewati kamarku, beliau melihat lampu kamarku

hidup, ibuku masuk untuk mematikannya, dilihatnya aku sedang merintih memegang

perut. Ibuku panik sekali, lalu membangunkan ayah dan entah setelah dibacakan

sesuatu oleh ayahku kemudian aku tertidur. Aku terkejut sekali ketika bangun,

alas tidurku dipenuhi dengan darah segar. Aku takut. Spontan aku menjerit, ibuku

kemudian datang dan langsung menciumku, ibu gembira sekali, lirih kudengar ibu

mengatakan, ”Anakku kini telah perawan.” Risih dan jijik aku melihat semburat

merah kehitaman yang kadang kental, namun di lain waktu juga encer. Ibu yang

mengajariku untuk memakai pembalut supaya tidak bocor. Walaupun demikian, aku

tetap saja waswas, sering kali aku menoleh ke belakang takut tembus, gaya jalanku

juga lain seolah-olah ada sesuatu ganjalan yang membuat jalanku menjadi sedikit

Gapai Cita-Cita

127

terkangkang. Oleh ibu, aku dinasihati: perempuan yang sedang haid tidak boleh

sholat dan puasa. Waktu itu aku gembira sekali, mendengar nasihat ibu yang satu

ini. ”Enak ya jadi perempuan,” pikirku.

Hampir satu minggu aku mengalami haid. Waktu-waktu berikutnya aku

memerhatikan ada sesuatu yang aneh pada tubuhku. Tonjolan yang ada di dadaku

semakin hari kurasakan semakin membesar, pinggulku juga semakin lebar, baju-

baju yang kupakai mulai sempit.

”Oh Tuhan, apalagi ini,” gumamku dalam hati. Aku beranikan diri bertanya

kepada ibu, dengan senyum ibu memberi penjelasan yang detail.

”Itu semua wajar dialami oleh perempuan yang sedang puber,” kata ibu.

”Apa itu puber Bu?” tanyaku.

”Masa puber adalah masa di mana terjadi peralihan seseorang dari anak-anak

menuju remaja. Nah, hal itu bisa dilihat dengan berbagai tanda-tanda secara fisik,

jika perempuan dia mengalami haid atau darah yang keluar secara rutin menurut

siklusnya sebulan sekali kemudian diiringi dengan membesarnya payudara, tumbuh

rambut di bagian tertentu, kemudian pinggul agak melebar serta terjadi perubahan

pada suara, yaitu terdengar agak parau.

”Apakah itu terjadi pada anak perempuan saja Bu...?” dengan cepat aku

menyela.

”Tidak,” kemudian ibu melanjutkan penjelasannya.

”Anak laki-laki pun mengalami hal itu, tetapi dengan tanda-tanda yang berbeda.

Biasanya ditandai dengan mimpi basah, tumbuh jakun pada lehernya, mulai muncul

pula kumis, dan suaranya berubah menjadi serak.”

”Oh begitu,” jawabku setelah mendengar penjelasan ibu.

”Oh iya Bu, satu lagi, kenapa to, kemarin pada waktu malam sebelum paginya

aku haid, kok perutku sakit sekali, padahal aku tidak makan rujak atau sambal pada

siang hari sebelumnya?” tanyaku lagi.

”Oh itu wajar terjadi pada perempuan yang belum menikah pada saat akan

terjadi haid. Haid itu sendiri adalah darah yang berada di indung telur, karena tidak

adanya pembuahan maka darah tersebut akhirnya luruh, dan memang karena jalan

keluarnya sempit maka timbullah gesekan pada perut sehingga menyebabkan sakit.

Jadi hal tersebut wajar terjadi pada setiap perempuan.”

”Terima kasih Bu ya...?”

Aku sekarang menjadi paham setelah mendengar penjelasan dari Ibu.

(Sumber:

Sundus,

halaman 9-17 karya Istiah Marzuki)

Setelah kamu mendengarkan pembacaan kelanjutan novel berjudul

Sundus

tersebut,

dapatkah kamu mendeskripsikan alurnya? Alur sering kali disamakan dengan kerangka cerita.

Terdapat tiga teknik alur cerita, yaitu alur maju (progresif), alur mundur (

flash back

), serta

alur majemuk (

compound plot

).

128

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas VIII SMP/MTs

Rangkuman

Latihan 7.5

Tugas 7.5

Novel

Sundus

bercerita tentang seorang wanita bernama Sundus. Sundus digambarkan

sebagai seorang remaja yang mempunyai disiplin dan prinsip serta taat beribadah. Namun

demikian, Sundus merupakan seorang pemberontak. Sundus tidak menyukai aturan-aturan

yang terlalu kaku dan mengikat. Dalam novel tersebut, Sundus tengah menceritakan

pengalamannya saat mengalami puber untuk pertama kalinya. Sundus menceritakan betapa

kaget dan takutnya saat mengalami puber pertama kali.

Sundus

juga memunculkan sosok

ibu yang menjaga dan memberi pengarahan padanya.

Bacalah dalam hati novel tersebut, lalu kerjakan soal-soal berikut!

1.

Bagaimana kehidupan keluarga tokoh utama dalam novel tersebut?

2.

Apa saja kelebihan tokoh utama novel tersebut?

3.

Bagaimana perilaku tokoh utama ketika menjabat ketua OSIS di SMP?

4.

Apakah masa puber itu?

5.

Amanat apa yang bisa kamu petik dari cuplikan novel tersebut?

1.

Bacalah salah satu novel untuk diperdengarkan kelompokmu!

2.

Dengarkan pembacaan novel tersebut dengan cermat dan tetap dengan

konsentrasi tinggi.

3.

Saat mendengarkan pembacaan novel itu, rumuskan alur novel tersebut.

4.

Presentasikan rumusan alur novel dari kegiatan mendengarkan tersebut di depan

anggota kelas.

5.

Mintalah tanggapan teman-teman dan bapak/ibu guru.

1.

Untuk mengemukakan kembali berita dari televisi/radio, kamu harus memahami

isi beritanya dengan menyimak. Cara menyimak yang baik:

a.

konsentrasi

b.

menelaah materi

c.

catatlah setiap ide dan materi yang menonjol

2.

Sebuah berita setidaknya mengandung dua hal, yaitu peristiwa dan jalan ceritanya.

Tips atau langkah menulis berita:

a.

Tentukan peristiwa atau kejadian.

Gapai Cita-Cita

129

Uji Kompetensi

b.

Tentukan sumber berita.

c.

Melakukan wawancara untuk mendapatkan fakta, data, dan jalan cerita, dengan

prinsip wawancara 5 W dan 1 H.

d.

Menyusun berita.

3.

Tema novel merupakan pokok permasalahan dalam novel.

4.

Alur novel adalah jalinan cerita novel.

A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!

1.

Pendidikan menjadi salah satu fokus keprihatinan yang ditimbulkan oleh

musibah banjir Jakarta awal Februari 2007 yang lalu. Banyaknya sekolah

yang rusak, anak-anak kehilangan sarana belajar, ditambah kesulitan

ekonomi yang dirasakan, semakin mengancam proses belajar-mengajar. Data

yang diperoleh dari Suku Dinas Pendidikan Dasar di lima wilayah DKI Jakarta

menyebutkan lebih dari 200 Sekolah Dasar rusak terkena bencana.

(www.femaleradio.com)

Inti gagasan berita radio tersebut adalah....

a.

Fokus keprihatinan banjir adalah pendidikan.

b.

Banjir Jakarta terjadi pada Februari 2007.

c.

Suku Dinas Pendidikan Dasar mengeluarkan data sekolah rusak.

d.

Ribuan siswa SD terhambat sekolah mereka.

2.

Apa kerugian fisik di bidang pendidikan akibat banjir Jakarta?

Jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut adalah....

a.

Dunia pendidikan mengalami keprihatinan.

b.

Kesulitan ekonomi banyak dirasakan orangtua.

c.

Sejumlah 200 SD rusak terkena bencana.

d.

Proses pendidikan 50.000 siswa SD terhambat.

3.

Sejumlah sekolah di Jakarta, Selasa (14/8) hari ini, memperingati Hari

Pramuka. Di SD Negeri Kedoya Selatan misalnya, sekolah mewajibkan seluruh

siswanya mengenakan seragam pramuka dan mengikuti upacara bendera.

Para guru tetap menggalakkan kegiatan ini karena mereka berprinsip dengan

mengikuti pramuka siswa bisa menjadi kreatif. Berbagai kegiatan

kepramukaan, menurut para guru, bisa meningkatkan kemandirian siswa.

Salah satu siswa sekolah yang berprestasi, Muklis, menyatakan, sudah tiga

130

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas VIII SMP/MTs

tahun ini mengikuti kegiatan pramuka. Dia pernah meraih prestasi ketika

mengikuti jambore cabang. Menurut Muklis, dengan mengikuti kegiatan ini

dia mempunyai banyak kegiatan dan teman.

(Metro TV)

Apa yang diberitakan oleh Metro TV?

a.

peringatan Hari Pramuka

b.

beberapa sekolah mewajibkan siswa mengenakan baju pramuka

c.

pramuka bisa membentuk kreativitas

d.

Muklis tiga tahun ikut pramuka

4. Mengapa para guru SD Negeri Kedoya Selatan menggalakkan kegiatan pramuka?

a.

agar bisa diperingati setiap tahun

b.

pramuka meningkatkan kemandirian siswa

c.

target ikut jambore

d.

agar banyak kegiatan

5. Pertanyaan yang sesuai dengan isi bacaan tersebut adalah....

a.

Di jalan apakah letak SD Negeri Kedoya Selatan

b.

Kenapa pramuka bisa meningkatkan kreativitas siswa?

c.

Berilah contoh wujud kemandirian siswa setelah ikut pramuka?

d.

Setiap tanggal berapa Hari Pramuka?

6. 1.

Mereka mengumpulkan buku-buku bekas.

2.

Perpustakaan “Anak Cerdas” segera dibuka untuk anak-anak kurang

mampu.

Kedua kalimat tersebut bila digabungkan menjadi kalimat majemuk bertingkat,

susunannya adalah....

a.

Mereka mengumpulkan buku-buku bekas jika Perpustakaan “Anak Cerdas”

segera dibuka untuk anak-anak kurang mampu.

b.

Mereka mengumpulkan buku-buku bekas apabila Perpustakaan “Anak Cerdas”

segera dibuka untuk anak-anak kurang mampu.

c.

Mereka mengumpulkan buku-buku bekas namun Perpustakaan “Anak Cerdas”

segera dibuka untuk anak-anak kurang mampu.

d.

Mereka mengumpulkan buku-buku bekas supaya Perpustakaan “Anak Cerdas”

segera dibuka untuk anak-anak kurang mampu.

7.

(1) Pak Guru menjelaskan cara membuat sinopsis novel dan para siswa

memerhatikan dengan saksama. (2) Ketika jarum jam di tembok depan kelas

menunjuk angka 9, para siswa menarik napas lega. (3) Anak-anak tersebut

mulai sedikit ramai, tetapi Pak Guru tetap asyik berbicara. (4) Ia berhenti

mengajar ketika bel tanda istirahat bunyi 3 kali.

Kalimat majemuk bertingkat pada paragraf tersebut terdapat pada kalimat nomor....

a.

(1) dan (3)

c.

(3) dan (4)

b.

(2) dan (4)

d.

(1) dan (2)

Gapai Cita-Cita

131

8. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti objek adalah....

a.

Yang berbadan tegap itu berhasil menjadi pasukan pengibar bendera

b.

Tenda itu terbuat dari kain parasut yang ringan.

c.

Dion menjual si merah roda dua yang selalu menemani dia.

d.

Ia menyelesaikan tugas saat mentari terbenam di ufuk barat.

9.

Gubernur Riau H.M Rusli Zainal menilai Pekan Olahraga dan Seni

(Porseni) di kalangan siswa dan siswi SMP/MTs se-Provinsi Riau

mengandung arti dan makna strategis, terutama dalam menggelorakan

semangat berolahraga di kalangan pelajar. Penilaian itu diungkapkannya

pada saat membuka secara resmi Porseni SMP/MTs se-Provinsi Riau bertempat

di Gedung Olahraga Tri Buana Pekanbaru, Jumat (9/9).

(http://bikkb.riau.go.id/)

Kesimpulan berita tersebut adalah....

a.

Porseni dapat menggelorakan semangat berolahraga remaja.

b.

Gubernur Riau dijabat oleh H.M Rusli Zainal.

c.

Gubernur Riau membuka resmi Porseni SMP/MTs se-Riau.

d.

Porseni SMP/MTs se-Riau dibuka di GOR Tri Buana Pekanbaru.

10.

Tuan du Busse mencari kesenangannya dengan berburu. Meskipun umurnya

sudah enam puluh tahun, tapi tidak ada hutan belukar yang tidak dimasuki,

tak ada gunung tinggi yang tidak terdaki, ataupun jurang alam yang tidak

terturuni olehnya. Asal ia menggenggam senapan repetirnya, biar beruang

atau harimau pun dihadapinya dengan hati yang tetap.

(

Salah Asuhan

Abdul Moeis)

Keadaan fisik tokoh dalam cuplikan novel tersebut adalah....

a.

hobi berburu

c.

pendaki tangguh

b.

umur 60 tahun

d.

hatinya tegar

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas!

1.

Sebanyak 8.000 anak usia sekolah di Indonesia saat ini belum bisa mengakses

layanan pendidikan, kata Direktur Pembinaan Sekolah Luar Biasa (SLB)

Departemen Pendidikan Nasional, Eko Jatmiko Sukarso di Yogyakarta, Minggu

(26/8). “Masih banyak anak usia sekolah belum bisa mendapatkan pendidikan

karena kondisi sosial yang tidak memungkinkan, seperti cacat fisik dan men-

tal, terkena bencana alam, tempat tinggal yang terpencil, dan merupakan

komunitas suku terbelakang,” katanya kepada wartawan.

(RRI Online)

Tuliskan kembali dengan kalimatmu sendiri perihal pendapat narasumber tersebut

mengenai alasan ribuan anak sekolah belum bisa mengakses layanan pendidikan!

132

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas VIII SMP/MTs

2.

Dari pukul empat Corrie sudah berhias dan memakai di muka cermin besar.

Mula-mula dipakainya baju biru laut, yaitu warna yang sangat disukainya.

Setelah dipandangnya nyala-nyala, teringatlah olehnya bahwa warna yang

disukai oleh Hanafi ialah lila. Seketika itu juga baju itu digantinya dengan

yang berwarna lila. Tapi amat terkejutnya ia melihat mukanya yang pucat di

muka cermin. Sebab hampir tak tidur, mukanya itu kekurangan darah, sedang

warna lila itu pun sangat menambah pucatnya. Seketika itu teringat olehnya

bahwa ia sekali-kali tidak perlu memilih warna pakaian yang disukai oleh

Hanafi, karena hatinya bukanlah tidak terikat pada orang itu?

Analisislah gagasan pokok dan latar novel cuplikan novel

Salah Asuhan

tersebut!

3. Buatlah beberapa contoh kalimat majemuk setara!

4. Buatlah beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat!

5. Buatlah berita singkat dengan tema yang kamu sukai!